Selasa, 03 November 2009

New World

DUNIA BARU

Suatu hari ku berlayar ke samudra nan luas dan aku terdampar di sebuah pulau. Di sana aku tak tahu apa yang harus dilakukan karena hanya ada hutan belantara. Tiba-tiba kami diserang oleh suku pedalaman, mereka tak bisa berbicara seperti kami tetapi dengan bahasa mereka sendiri. Aku dibawa sebagai tahanan dan akan dihukum mati karena telah memasuki pulau mereka. Namun ada seorang gadis yang membelaku bahwa aku ini orang baik dan meminta agar membatalkan hukuman terhadap ku, dia adalah anak dari kepala suku tersebut. Akhirnya aku tak dihukum.
Sekian lama aku disana, aku dan sang gadis mulai berbincang dan saling memberi pengertian bahasa kami. Akhirnya kami akrab dan terus terang aku jatuh cinta padanya dan dia merasakan hal yang sama.
Suatu pagi awak kapalku datang dan mereka ingin mengajakku pulang. Namun mereka merencanakan sesuatu yang tak ku duga. Aku dimusuhi karena membela suku tersebut. Sang gadis menawarkan diri agar ditukar sebagai tawana. Aku pun semakin dekat denganya walaupun aku dimusuhi oleh awak kapalku sendiri.
Kemudian aku disuruh untuk menjauhi gadis itu. Aku berpesan pada bawahanku bahwa setelah 3 bulan, bilang pada gadis itu sesungguhnya aku sudah tiada.
Akhirnya 3 bulan berlalu dan bawahanku menyampaikan hal itu kepada sang gadis. Aku tak tahu berapa lama aku bisa bertahan tanpanya. Sampai gadis itu dinikahi oleh orang lain dan memiliki seorang anak.
Sekembalinya ke negaraku Inggris, ternyata dia telah dibawa ke sana. Aku pun menemuinya. Ia merasa senang dan sedih karena aku pergi dan dia tahu aku belum mati. Sang suami memberi tahu pada sang gadis bahwa ia merasa ia masih belum dicintai oleh sang gadis karena sang gadis masih memikirkan diriku.
Aku pergi dari kehidupan sang gadis agar ia hidup bahagia bersama anak dan suaminya. Ku terus pelayaranku tanpa arah dan tujuan sampai akhir hayat ku.